Posted by : Eleven Social One Selasa, 23 April 2013

Tentang melangkah

Dalam proses tumbuh kembang seorang manusia, ada suatu periode dimana ia mulai belajar mengenali letak-letak benda disekelilingnya.
Dari sinilah kemudian muncul konsep menetapkan jarak antara dirinya dan benda tersebut. Pada awalnya ia akan berusaha menggapai benda disekelilingnya dengan menggunakan tangan. Namun ia belajar bahwa terkadang menggunakan tangan saja tidak cukup, terutama untuk benda-benda yang letaknya jauh. Mulailah ia belajar menggunakan kedua kakinya untuk bisa bergerak lebih jauh. Bila ia melakukan gerakan sedemikian rupa sehingga jarak antara dirinya dan benda tersebut semakin kecil, maka berarti ia bergerak maju. Lalu, jika ia melakukan gerakan sedemikian rupa sehingga jarak antara dirinya dan benda tersebut semakin besar, maka ia berarti melakukan gerakan mundur. Dan bila ia melakukan gerakan sedemikian rupa sehingga kedudukannya bergeser namun jarak antara dirinya dan benda tersebut tidak mengalami perubahan, maka berarti ia melakukan gerakan menyamping.
Nah, dari sini bisa kita pahami bahwa, kita manusia berupaya belajar untuk beradaptasi thd lingkungan. Untuk menggapai tujuan, manusia harus melangkah. Proses melangkah seperti saat ini adl posisi yang paling ideal bagi manusia untuk melangkah.


Naluri

Dari wikipedia, Naluri atau insting adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun (filogenetik). Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos).
Nah, berjalan dengan menggoyangkan tangan merupakan salah satu insting manusia, secara turun menurun, manusia mengajarkan kpd anak-anaknya untuk melangkah. Jadi seandainya, naluri manusia utk melangkah adl berjalan menyamping, ya mungkin saja kita sekarang kalo melangkah ga kek skrng, tapi menyamping kek kepiting


Dalam hidup ada positif dan negatif

Jika kita perhatikan fenomena alam, maka akan kita dapatkan bahwa semuanya itu bergerak, baik benda mati maupun benda hidup. Demikian pula dengan anggota tubuh kita, pikiran kita, hati kita, dan semuanya yang ada dalam diri kita itu bergerak. Gerakan itu bisa di bagi dua, bergerak ke arah yang positif dan bergerak ke arah yang negatif.
Begitu juga ketika kita melangkah, bila kaki kita melangkah positif, tangan kita mengimbangi dg pergerakan negatif. Inti dari sini adalah keseimbangan hidup. Proses melangkah spt saat ini menciptakan keseimbangan bagi tubuh untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.


Puisinya nih:


Terima kasih kanan
ujar kaki kiri
Engkau sudah membiarkan
Ku beristirahat
Sedangkan engkau kini melangkah

Sekarang giliranmu kanan
ucap kaki kiri
Tidurlah...
kini saatnya
Ku melangkah

Kiri,
sapa kaki kanan
Aku takkan ganggu
Lelapmu
Karena saat ini aku yang bergerak

Kiri,
Tegur kaki kanan
Aku juga tidak akan
menuntutmu segera
berganti posisi
Menguaplah sejenak
Baru, engkau melangkah

Kanan,
Bukankah engkau telah berjanji
Untuk melangkah bersama
Memikul beban ini sama-sama

Iya kiri,
Itu janji kita
engkau akan selalu bersamaku
Melangkah...
Berlari…

Kanan,
Ketahuilah, aku takkan ingin
Posisimu digantikan
Dengan tongkat

Kiri,
Aku pun demikian
Di sisiku tidak ingin
Ada kursi roda

Aku lebih baik pincang
Daripada harus bersama tongkat
Aku lebih baik cacat
Daripada harus bertemankan kursi roda
Sebab kita telah digariskan oleh Allah
Kaki kiri berdampingan dengan kaki kanan

Kiri,
Sapa kaki kanan
Coba engkau lihat
Saudara kita
Tangan kanan dan tangan kiri

Kanan,
Iya, tangan kiri
tolonglah aku
untuk memotong daging ini
Aku yang menusuk daging ini
Engkau yang menarik dan memisahkannya
Baik, tangan kiri

Kiri,
Iya tangan kanan
Kini bantulah aku
Doronglah nasi itu
ke sendok yang ku pegang
Agar aku dapat melanjutkan
dengan menyuap ke mulut

Kiri,
Pernahkah engkau
merasa iri
pernahkah engkau
merasa di anak tirikan

Aku bekerja
untuk yang enak-enak
Aku melakukan
hal yang bagus-bagus

Sedangkan engkau
tidak jauh dari tugas kebersihan

Tidak kanan
Saya tidak pernah iri
Tidak pernah merasa dianak tirikan

Aku bahkan
merasa terhormat
bukankah kebersihan itu sebagian dari iman

Aku bahkan
merasa dibutuhkan
Coba bayangkan bila aku
tidak hadir di sisimu

Kala akalku membara
Di saat hatiku menyala-nyala

Tolong hadirkan akalmu yang memadamkan
Hadirkan hatimu yang berubah menjadi air

Kala akalku membeku
Ketika hatiku berselimut di peraduan

Tolong hadirkan akalmu yang membara
Hadirkan hatimu yang membakar semangat
 
Salam, XI IPS 1 SMA Negeri 1 Geger 

Kunjungi juga WEB Sekolah kami!
sumber

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Today

Followers

Viewer

- Copyright © Eleven Social One -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -